Jelang Pilkada di Ogan Ilir, Inilah Hasil Survei LKPI soal Trend Dukungan Setiap Paslon
SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) mengingatkan dalam melakukan survei dan mengambil jawaban responden terlebih dahulu harus tahu, kenal dan baru mau memilih.
“Tahu, kenal, baru milih. Seperti kita lakukan survei jelang Pilkada di Ogan Ilir. Dengan responden 800 orang dari 16 kecamatan di OI. Studi kita ini untuk melihat kajian money politic di Ogan ilir.”
“Kita independen tidak dibiayai oleh 3 Paslon. Kita dibiayai oleh Yayasan LKPI sebesar Rp 175 juta. Sudah diaudit. Faktor suara mengambang dinilai faktor uang atau menunggu hadiah,”
“Dan juga ada yang menunggu visi-misi Paslon. Konsen kita disurvei tahu dulu nama. Baru mereka kenal. Baru suka atau tidak suka dalam menjatuhkan pilihan,” ungkap Direktur Eksekutif LKPI (Lembaga Kajian Publik Independen) SumselBabelBengkulu Hariyanto ST MSi MT seraya memperlihatkan grafik trend dukungan Paslon Ogan Ilir pada diskusi dengan awak media di Kafe Sumpah Pemuda, Minggu (8/11/2015).
Menurutnya, survei di akademik juga tidak mungkin memilih yang tidak kenal (Pemilih buta). Alasan memilih seperti modal Helmy ada perubahan. Kalau AW Noviandi putra daerah.
“Dari tiga calon trend dukungan, Paslon nomor 1 Helmy Yahya-Muchendi Mahzareki dan nomor 2 AW Noviandi Mawarda-Ilyas Panji Alam berpotensi untuk mendapat dukungan besar,” terangnya.
Mulai Juni 2015, Paslon 1 mendapat 55 persen suara sedangkan paslon 2 baru 12 persen. Paslon 3 Ir Sobli Rozali-Prof DR Ir Taufik Toha DEA hanya 5 persen dan suara mengambang 38 persen.
Rentang 2 bulan, 1 Agustus 2015 Paslon 1 mendapat 50 persen dan Paslon 2 mendapat 25 persen, Paslon 3 mendapat 6 persen dan suara mengambang 19 persen.
Survei terakhir 6 November 2015, Paslon no 1 mendapat 39 persen dan Paslon 2 mendapat 41 persen. Paslon 3 mendapat 4 persen dan suara mengambang 16 persen.
Dari survei yang dilakukan, ada penurunan dari Paslon no 1. Trennya turun. Sedangkan Paslon 2 trendnya naik. Sementara Paslon 3 stagnan di bawah 10 persen.
Memang awalnya pemilih cenderung ke nomor urut 1 karena belum tahu calon lain.
Kalau dilihat temuan LKPU karena Helmy Yahya merupakan artis dan telah 3 kali nyalon. Cawagub Sumsel sekali, Cabup OI ini yang kedua kalinya.
Sedangkan untuk Paslon nomor 2 berangkat dari nama besar mantan Bupati OI Mawarda Yahya.
“Ruang tingkat kesukaan kepada Helmy sudah top sehingga ruang geraknya sulit untuk menaikkan gerak elektabilitas Helmy,” ujar Haryanto. (Abdul Hafiz)