Pemilu 2024, HD- MY Berpotensi Kembali Berpasangan di Pilgub Sumsel 2024, LKPI Ungkap Alasan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Pemilu 2024, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru dan Wakil Gubernur Mawardi Yahya (HD-MY), berpotensi besar akan berpasangan kembali pada Pilkada gubernur dan Wagub Sumsel Pilgub Sumsel 2024 yang akan digelar 27 Nopember 2024 mendatang.
Duet mantan Bupati OKU Timur dan Ogan Ilir dua periode ini di Pemilu 2024, Pilgub Sumsel, sepertinya sulit berpisah. Dimana, HD-MY yang sekarang tercatat sebagai incumbent diprediksi untuk kembali berduet, maju dalam perhelatan pesta demokrasi lima tahunan untuk kedua kalinya.
“Survei yang kita lakukan adalah memotret tingkat kepuasaan penangulangan Covid-19. Namun, ada beberapa pertanyaan yang juga kita masukkan untuk berbagi ke kawan-kawan media. Di antaranya adalah seputar pilkada calon gubernur dan wakil gubernur Pemilu 2024 yang akan maju di provinsi Sumatera Selatan mendatang,” kata Direktur eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto, ketika dibincangi di sela-sela paparan survei bertajuk “Survei Masalalah Sosial Kemasyarakatan, Tingkat Kepuasan Penangulangan Covid-19 dan Persiapan Pileg, Pilpres dan Pilkada,” Kamis (6/10/2022).
Menurutnya, dari komponen tersebut, salah satunya kita potret yang menarik adalah tingkat keinginan responden yang menginginkan kembali HD-MY berpasangan (69,8 persen), tidak menginginkan kembali berpasangan (16,4 %), belum memutuskan, apakah menginginkan kembali atau tidak menginginkan kembali berpasangan ( 7 %) dan tidak tahu atau rahasia (6,8 %).
“Dengan marjin of error survei +/- 3,5 %, bisa dikatakan potensi besar kembalinya berpasangan HD-MY mencapai 73 % atau sudah tembus diangka 70 %,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijabarkan lembaga yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini mengatakan, secara statistik, apresiasi angka tingkat keinginan untuk kembali berpasangan HD-MY dapat dikatagorikan angkanya signifikan.
“Tentunya, angka tersebut tidak serta merta timbul begitu saja, tetapi dilatar belakangi dengan tingginya popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas HD-MY, yang sampai saat ini masih memimpin dirangking pertama diantara calon-calon gubernur dan wakil gubernur lainnya, ” paparnya.
Pria yang juga merupakan mantan auditor survei capres konvensi partai Demokrat ini lebih lanjut mengatakan, tingginya apresiasi masyarakat untuk kembali berpasangan HD-MY juga tidak terlepas, dari tarikan elektoral dari masing-masing nama tersebut.
Dalam artian, elektabilitas baik HD maupun MY dan tingkat keinginan untuk berpasangan kembali pada pilkada mendatang tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling menopang.
Selain itu, kedua pasangan ini terpotret dalam survei sangat sering sekali terjun langsung ke masyarakat dalam berbagai kegiatan, baik sebagai gubernur dan wakil gubernur, maupun di luar konteks jabatan tersebut. Kegiatan HD-MY secara langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Basis massa HD-MY yang tadinya masih terkonsentrasi di beberapa kabupaten dan kota ketika mulai menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur, sekarang ini lanjut mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini sudah merambah seluruh 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
“Jelas sekali terlihat, berbagai simulasi nama-nama calon gubernur yang dilakukan, tarikan elektoral Herman Deru tidak terlepas dari adanya sumbangsih dukungan insentif elektoral dari Mawardi Yahya. Gabungan elektabilitas baik dari Herman Deru maupun dari Mawardi Yahya saling menguatkan. Efek dari insentif elektoral ini apabila HD-MY masih berpasangan maka elektbilitas akan konsisten dan tingkat keinginan masyarakat untuk mengapresiasi kembali berduet di pilkada mendatang cukup besar,” ujar lulusan terbaik magister ilmu komunikasi politik ini dengan lantang.
Ditambahkan Arianto, dengan demikian, tentunya kondisi ini harus menjadi perhatian serius apabila Herman Deru dan Mawardi Yahya tidak akan berpasangan lagi. Secara elektoral angka tingkat keinginan berpasangan kembali HD-MY yang tadinya signifikan berpotensi akan terjun bebas apabila tidak berpasangan kembali.
Masih ada satu tahun lagi yang harus diselesaikan HD-MY sebagai gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan. Ritme popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas masih bisa berubah. Demikian juga dengan kembalinya untuk berduet kembali pada pilkada mendatang.
“Dari trend data-data survei yang dilakukan sudah dua kali, kecil kemungkinan HD-MY akan tidak berpasangan kembali pada pilkada provinsi Sumatera Selatan mendatang. Kalaupun nantinya tidak berpasangan, tentunya temuan survei bisa menjadi acuan bagi kedua pasangan ini. Semua masih bisa berubah dan pilkada masih menyisahkan waktu lebih kurang dua tahu,” ungkap lelaki yang sudah 26 tahun berkecimpung dalam survei perilaku pemilih di Indonesia ini dengan lantang.
Survei LKPI diselenggarakan pada 28 September- 4 Oktober 2022 di provinsi Sumatera Selatan. Sampel yang digunakan 820 responden (82 desa/kelurahan) yang tersebar secara proporsional di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Metode penarikan sampel yang digunakan multistage random sampling dengan marjin of error +/3,5 %.
Sumber : https://sumsel.tribunnews.com/2022/10/06/pemilu-2024-hd-my-berpotensi-kembali-berpasangan-di-pilgub-sumsel-2024-lkpi-ungkap-alasan?page=1.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Vanda Rosetiati